Sampai di Dusun Plalangan, Lencoh, kita menuju Joglo, dan jalurnya masih tetap sama seperti dahulu hingga pertengahan ladang penduduk, yang dahulu berbelok kanan untuk menuju Selokopo Bawah, sekarang lurus mengikuti pinggiran sungai kering. Sesampai di Pos 1 Selokopo Bawah, akan bertemu dengan jalur lama. Yang arah kanan, melewati punggungan, sehingga jalan akan menanjak, dan yang ke kiri agak landai. Bila melewati jalur kiri, akan banyak menemui pohon - pohon tumbang yang merintangi jalan. Sehingga kita perlu menerobos ranting - ran
Dari Pos 2 Selokopo Atas menuju Pos 3 jalur masih cenderung sama, yang membedakan hanya banyaknya pohon - pohon tumbang yang menutupi jalan, sehingga perlu tenaga ekstra keras untuk melewatinya. Kemudian tak lama kita akan melewati jalur yang berbatu dan tidak lagi banyak pohon tumbuh disana. Dikawasan ini sering badai datang, tetapi dari jalur ini kita bisa menebarkan pandangan sekitar Merapi, akan mudah terlihat lampu - lampu kota Salatiga dan Magelang bila cuaca cerah, hingga sampai batu besar yang dinamakan Watu Gajah yang letaknya tidak begitu jauh dari Memoriam di depan Pasar Bubrah. Tetapi jangan berharap akan bertemu dengan tumpukan batu memoriam, karena letusan Merapi, semua itu terkubur tanah dan pasir, yang tersisa hanya besi penyangga.ting pohon. Bila menemui pertigaan ambillah jalur kanan menuju Pos 2 Selokopo Atas. Sepanjang jalur masih banyak pohon - pohon tumbang sampai disebuah punggungan menuju Pos Selokopo Atas
Dari Pos 2 Selokopo Atas menuju Pos 3 jalur masih cenderung sama, yang membedakan hanya banyaknya pohon - pohon tumbang yang menutupi jalan, sehingga perlu tenaga ekstra keras untuk melewatinya. Kemudian tak lama kita akan melewati jalur yang berbatu dan tidak lagi banyak pohon tumbuh disana. Dikawasan ini sering badai datang, tetapi dari jalur ini kita bisa menebarkan pandangan sekitar Merapi, akan mudah terlihat lampu - lampu kota Salatiga dan Magelang bila cuaca cerah, hingga sampai batu besar yang dinamakan Watu Gajah yang letaknya tidak begitu jauh dari Memoriam di depan Pasar Bubrah. Tetapi jangan berharap akan bertemu dengan tumpukan batu memoriam, karena letusan Merapi, semua itu terkubur tanah dan pasir, yang tersisa hanya besi penyangga.
Setelah itu kita akan memasuki kawasan Pasar Bubrah yang merupakan dataran luas dengan batu - batu besar menyebar, tetapi batu - batuan disana sudah berbeda dengan kondisi dahulu. Banyak batu - batu besar baru akibat muntahan lava pijar Merapi dan dari abu yang mengeras.
Memang untuk sekarang ini menuju puncak seharusnya himbauan dan larangan di terapkan, karena Merapi belum lagi seramah dahulu. Puncak Garuda sudah hilang tetelan hembusan lava pijar, dan kondisi kawah mati juga sudah jauh berbeda.Pendakian Merapi sebenarnya sejauh ini masih dilarang, tetapi itulah petualang, nekad dan sering mengabaikan perintah, tetapi pada dasarnya untuk wilayah Pasar Bubrah telah dibuka bagi pendakian. Tetaplah hati - hati dan patuhi petunjuk yang ada. Dan bagi TNGM dan Kepolisian setempat, cobalah terapkan dengan penuh aturan pendakian agar tidak terjadi hal - hal yang tidak kita inginkan.